Kamis, 19 April 2012

Teori Teori Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terbentuk dari dua suku kata dasar yaitu prestasi dan belajar. Menurut WJS Poerwadarminto (2004 : 768) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Hasil yang telah dicapai”. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2000 : 150) bahwa prestasi adalah “Hasil belajar yang meliputi seluruh ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”.
Menurut Abin Syamsuddin Makmun (1983 : 430) mengatakan bahwa “Prestasi belajar adalah kecakapan nyata (actual ability) yang menunjukan kepada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga atau dengan kata lain prestasi belajar adalah kemampuan seseorang dalam menguasai suatu masalah setelah melalui ujian tertentu”.
. Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai sebagai “Suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang yang dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti adanya perubahan dalam pengetahuan, sikap, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan kemampuan serta perubahan-perubahan aspek lainnya pada individu belajar”. (Nana Sudjana, 2008 : 17).
Belajar dapat juga diartikan sebagai “Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. (Slameto 2005 : 2).
Pengukuran keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan dengan mengukur ranah siswa itu sendiri, baik dari ranah cipta, ranah rasa, ranah karsa. Atau yang biasa dikenal dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Adapun pengertian dari penilaian ke tiga ranah tersebut adalah sebagai berikut :
1) Evaluasi prestasi kognitif.
Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.
2) Evaluasi prestasi afektif
Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) dapat dilakukan dengan menggunakan skala yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan atau sikap orang yang akan diukur.
3) Evaluasi prestasi psikomotor.
Mengatur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi psikomotor (ranah karsa) dapat dilakukan dengan observasi. Observasi dalam hal ini dapat diartikan sebagai “Jenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku atau peristiwa-peristiwa tertentu”. (Muhibbin Syah, 2000 : 151)
Faktor belajar dapat berhasil dengan baik atau tidak baik tergantung kepada bermacam-macam faktor. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal atau yang bersumber dari dalam diri individu, dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni: keadaan fisiologis, psikologis.
2. Faktor eksternal atau yang bersumber dari luar individu, dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni: keadaan lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan dijelaskan masing-masing faktor, sebagai berikut:
1. Faktor internal
a. Aspek fisiologis, meliputi: kondisi fisik dan kondisi panca indera. Kondisi fisik diantaranya organ tubuh yang dapat mempengaruhi terhadap kualitas ranah cipta ( kognitif ) sehingga materi yang dipelajarinya tidak akan terbekas. Sedangkan kondisi panca indera seperti indera penglihatan dan indera pendengaran yang juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan khususnya yang disajikan di kelas. Daya pendengaran dan penglihatan siswa yang rendah, umpamanya akan menyulitkan sensory register dalam item-item informasi yang bersifat echoic dan econic (gema dan citra) akibatnya akan terhambatnya proses informasi yang dilakukan oleh sistem memori siswa tersebut.
b. Aspek psikologis, meliputi: intelegensia, sikap, bakat, minat, serta motivasi siswa. Intelegensia diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Bakat siswa adalah kemampuan potensial yang dmiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Minat siswa yaitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Dan motivasi siswa ialah keadaan internal organisme, baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf, teman sekelas, yang dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Sedangkan lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga di sekitar tempat tinggal siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
b. Lingkungan non sosial, meliputi: gedung sekolah, letak sekolah, keadaan rumah siswa, alat-alat belajar siswa, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa, kesemua itu turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
3. Pendekatan belajar
faktor-fakotr yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut, secara ringkas penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut:



Tabel 1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ragam Faktor dan Elemennya
Internal Siswa Eksternal Siswa Pendekatan Belajar Siswa
1. Aspek fisiologis:
- tonus jasmani
- mata dan telinga
2. Aspek psikologis:
- intelegensia
- sikap
- minat
- bakat
- motivasi 1. Lingkungan sosial
- keluarga
- guru dan staf
- masyarakat
- teman
2. Lingkungan non sosial
- rumah
- sekolah
- peralatan
- alam 1. Pendekatan tinggi
- spekulasi
- Pencapaian prestasi tinggi
2. Pendekatan sedang
- analisis
- mendalam
3. Pendekatan rendah
- refroduksi
- bersifat lahiriyah
Sumber : Muhibin Syah, 2005:193
Beberapa pemahaman Disiplin Belajar
a. Pengertian Disiplin
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009 : 237), disiplin diartikan sebagai “Ketaatan (kepatuhan) terhadap peraturan atau tata tertib”. Pendidikan disiplin merupakan “Suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral” (Zainun Mu’tadin, 2002). Di dalam keluarga pendidikan dapat diartikan sebagai metode bimbingan orang tua agar anaknya mematuhi bimbingan tersebut, tujuan utama dari disiplin bukanlah hanya sekedar menuruti perintah atau aturan saja.

b. Cara Menanamkan Disiplin
Ada beberapa cara untuk menanamkan disiplin baik kepada anak maupun kepada siswa yaitu:
a. Cara Otoriter
Cara ini orang tua atau guru menentukan aturan-aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati oleh anak atau siswa.
b. Cara Bebas
Cara ini anak dibiarkan untuk mencari dan menemukan sendiri tata cara yang memberi batasan-batasan dari tingkah lakunya sehingga dalam hal ini pengawasan terhadap anak menjadi longgar.
c. Cara Demokratis
Cara ini memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, namun kebebasan yang tidak mutlak dan dengan bimbingan yang penuh pengertian antara kedua belah pihak. Dengan demikian anak akan tumbuh rasa tanggung jawab dan memupuk rasa kepercayaaan dalam dirinya serta mampu bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. (Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D. Gunarsa,2009 : 82).

c. Unsur-unsur disiplin
Bila disiplin dikerjakan mampu mendidik anak untuk berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial, ia harus mempunyai empat unsur pokok untuk menanamkan disiplin yaitu:
a. Peraturan : Pola yang ditetapkan untuk tingkah laku.
Tujuan : Untuk bekal anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu misal peraturan sekolah.
b. Hukum : Menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan, sehingga anak dapat mengerti tentang peraturan yang sesungguhnya.
c. Pujian : Bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik
d. Konsisten : Keseragaman atau kestabilan.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi cara menanamkan disiplin
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cara mendisiplinkan anak yaitu sebagai berikut:
a. Kesamaan dengan disiplin, b. Penyesuaian dengan cara yang disetujui kelompok, c. Usia orang tua dan guru, d. Pendidikan untuk orang tua dan guru, e. Jenis kelamin, f. Status sosial ekonomi, g. Konsep peraturan orang dewasa, h. Usia anak, i. Situasi.
3. Teori Teori tentangMotivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi dari perkataan motivation banyak dipergunakan dalam bidang dan situasi. Menurut Thomas M.Risk yang dikutip oleh Zakiah Drajat (2005:140) motivasi adalah “Usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif pada diri siswa yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar”.
Arti motif sendiri adalah “Dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan”. (Moh Uzer Usman, 1995:28).
Pengertian motivasi menurut Donald yang dikutip oleh Sardiman A.M (1996:73) adalah “Perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului oleh tanggapan terhadap adanya tujuan itu”. Pengertian yang dikemukakan oleh Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting:
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, efeksi seseorang dengan persoalan kejiwaan.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan, jadi sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan.

b. Jenis-jenis motivasi belajar
Motivasi secara garis besarnya dapat dibedakan atas dua bagian yaitu:
1) Moitvasi Instrinsik
Yaitu motivasi yang berasal dari dalam seseorang tanpa paksaan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2) Motivasi Ekstrinsik
Menurut E.Usman dan Juhaya S. Praja (1985:62-65) secara garis besar mengemukakan motivasi sebagai berikut:
1) Motivasi dasar (basic motif) atau dorongan fiqihs ( fiqihcal drive ) yaitu motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan fiqihs atau keinginan yang bersifat jasmaniah, motif ini meliputi: a. Motif dasar untuk makan, minum, bernafas, b. Motif untuk dibutuhkan, c. Motif untuk memperoleh penghargaan dan perlakuan yang sama dengan orang lain, d. Motif untuk berkelompok, e. Motif untuk memperoleh status sosial.
2. Motif sosial (sosial motive) yaitu motif yang harus dipelajari meliputi: a. Motif untuk dikenal, b. Motif untuk dibutuhkan, c. Motif untuk memperoleh perlindungan dan pengakuan dari orang lain, d. Motif untuk dapat diterima di lingkungan.
3. Motif objektif (objective motive) yaitu, motif yang timbul dan ditujukan untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungan, meliputi: a. Exploration motive yaitu motif menyelidiki dengan tujuan untuk memperoleh suatu kebenaran yang lebih objektif. b. Manipulation motive, yaitu motif bertujuan untuk memanfaatkan sesuatu yang ada dari lingkungan sehingga dapat berguna bagi kelangsungan hidupnya. c. Interest atau minat, yaitu memusatkan kegiatan mental dan perhatian sesuatu obyek yang banyak sangkut pautnya dengan keadaan diri individu.
c. Motivasi dalam proses pembelajaran
Prof. Dr. H. Mohamad Surya (2004 : 7) secara lengkap mengartikan “Pembelajaran sebagai suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Beberapa prinsip yang menjadi landasan dalam proses pembelajaran, yaitu:
1. Pembelajaran sebagai suatu usaha memperoleh perubahan perilaku, prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama dari proses pembelajaran adalah adanya perubahan perilaku dalam diri individu dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Di sadari, b. Bersifat kontinu, c.Bersifat fungsional, d. Bersifat positif, e. Bersifat aktif, f.Bersifat permanen, g. Bertujuan dan terarah.
2. Hasil belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran adalah meliputi semua aspek perilaku, diantaranya adalah: aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik.
3. Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ini mengandung makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu aktifitas yang berkesinambungan. Di dalam aktifitas itu terjadi adanya tahap-tahap aktifitas yang sistematis dan terarah, sehingga dapat diartikan bahwa pembelajaran merupakan suatu rangkaian aktifitas-aktifitas yang dinamis dan saling keterkaitan.
4. Proses pembelajaran terjadi karena adanya suatu yang mendorong baik dari dalam diri individu maupun dari luar individu, secara psikologis dorongan ini diartikan motivasi.
5. Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman.
Pengalaman pada dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yang nyata dengan adanya tujuan tertentu.

"وَقَالَ مُوسَىٰ رَبِّىٓ أَعْلَمُ بِمَن جَآءَ بِٱلْهُدَىٰ مِنْ عِندِهِۦ وَمَن تَكُونُ لَهُۥ عَقِبَةُ ٱلدَّارِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّلِمُونَ | Musa menjawab:" Tuhanku lebih mengetahui orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di negeri akhirat. Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang zalim "." (QS. AL QASHASH:37)

"يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍۢ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍۢ مُّحْضَرًۭا وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوٓءٍۢ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُۥٓ أَمَدًۢا بَعِيدًۭا ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ ٱللَّهُ نَفْسَهُۥ ۗ وَٱللَّهُ رَءُوفٌۢ بِٱلْعِبَادِ | Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (kehadapannya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya." (QS. ALI IMRAN:30)

"وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَقَكُمْ لَا تَسْفِكُونَ دِمَآءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُونَ أَنفُسَكُم مِّن دِيَرِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنتُمْ تَشْهَدُونَ | Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): Kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya." (QS. AL BAQARAH:84)

"وَلَىِٕن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَوَتِ وَٱلْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ ٱلْعَزِيزُ ٱلْعَلِيمُ | Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi", niscaya mereka akan menjawab: "Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui"." (QS. AZ ZUKHRUF:9)

"ئ مَثَلُ ٱلْفَرِيقَيْنِ كَٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْأَصَمِّ وَٱلْبَصِيرِ وَٱلسَّمِيعِ ۚ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ | Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?" (QS. HUD:24)

"يَٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْمُشْرِكُونَ نَجَسٌۭ فَلَا يَقْرَبُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا ۚ وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةًۭ فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦٓ إِن شَآءَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌۭ | Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. AT TAUBAH:28)

"وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ وَٱلَّذِينَ هُم بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَجِعُونَ أُو۟لَٓئِكَ يُسَرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَتِ وَهُمْ لَهَا سَبِقُونَ | Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (QS. AL MU'MINUN:58-61)

"وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍۢ كَٱلْجِبَالِ وَنَادَىٰ نُوحٌ ٱبْنَهُۥ وَكَانَ فِى مَعْزِلٍۢ يَبُنَىَّ ٱرْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ ٱلْكَفِرِينَ | Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya--sedang anak itu berada di tempat terpencil--:" Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir. "" (QS. HUD:42)

"وَمِنْ ءَايَتِهِ ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ | Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." (QS. FUSH SHILAT:37)

"وَعَجِبُوٓا۟ أَن جَآءَهُم مُّنذِرٌۭ مِّنْهُمْ ۖ وَقَالَ ٱلْكَفِرُونَ هَذَا سَحِرٌۭ كَذَّابٌ | Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata:" Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta "." (QS. SHAAD:4)

"أَوْ كَظُلُمَتٍۢ فِى بَحْرٍۢ لُّجِّىٍّۢ يَغْشَىٰهُ مَوْجٌۭ مِّن فَوْقِهِۦ مَوْجٌۭ مِّن فَوْقِهِۦ سَحَابٌۭ ۚ ظُلُمَتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَآ أَخْرَجَ يَدَهُۥ لَمْ يَكَدْ يَرَىٰهَا ۗ وَمَن لَّمْ يَجْعَلِ ٱللَّهُ لَهُۥ نُورًۭا فَمَا لَهُۥ مِن نُّورٍ | Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (QS. AN NUUR:40)

" وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَلِحًۭا ۚ قَالَ يَقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرُهُۥ ۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ وَٱسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَٱسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّى قَرِيبٌۭ مُّجِيبٌۭ | Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."" (QS. HUD:61)

"إِنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌۭ وَلَهْوٌۭ ۚ وَإِن تُؤْمِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ أَمْوَلَكُمْ | Sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu." (QS. MUHAMMAD:36)

"لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّۭ فِى فَلَكٍۢ يَسْبَحُونَ | Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. YAASIIN:40)

وَمَا ظَلَمْنَهُمْ وَلَكِن ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ۖ فَمَآ أَغْنَتْ عَنْهُمْ ءَالِهَتُهُمُ ٱلَّتِى يَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مِن شَىْءٍۢ لَّمَّا جَآءَ أَمْرُ رَبِّكَ ۖ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍۢ | Dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.

"ٱنفِرُوا۟ خِفَافًۭا وَثِقَالًۭا وَجَهِدُوا۟ بِأَمْوَلِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ ذَلِكُمْ خَيْرٌۭ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ | Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. AT TAUBAH:41)
" مَا نَنسَخْ مِنْ ءَايَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍۢ مِّنْهَآ أَوْ مِثْلِهَآ ۗ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌ | Apa saja ayat yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?" (QS. AL BAQARAH:106)
"قَالُوا۟ نَحْنُ أُو۟لُوا۟ قُوَّةٍۢ وَأُو۟لُوا۟ بَأْسٍۢ شَدِيدٍۢ وَٱلْأَمْرُ إِلَيْكِ فَٱنظُرِى مَاذَا تَأْمُرِينَ | Mereka menjawab:" Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan "." (QS. AN NAML:33)
"وَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَلُهُمْ وَأَوْلَدُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ أَن يُعَذِّبَهُم بِهَا فِى ٱلدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ كَفِرُونَ | Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka, dalam keadaan kafir." (QS. AT TAUBAH:85)
"وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَوْ كَانَ خَيْرًۭا مَّا سَبَقُونَآ إِلَيْهِ ۚ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا۟ بِهِۦ فَسَيَقُولُونَ هَذَآ إِفْكٌۭ قَدِيمٌۭ | Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya dia (al-Quran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka berkata: "Ini adalah dusta yang lama"." (QS. AL AHQAAF:11)
"إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بَعْدَ إِيمَنِهِمْ ثُمَّ ٱزْدَادُوا۟ كُفْرًۭا لَّن تُقْبَلَ تَوْبَتُهُمْ وَأُو۟لَٓئِكَ هُمُ ٱلضَّآلُّونَ | Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat." (QS. ALI IMRAN:90)
"يَٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًۭا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٓئِكَةٌ غِلَاظٌۭ شِدَادٌۭ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ | Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. AT TAHRIM:6)
"وَأُدْخِلَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّلِحَتِ جَنَّتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَرُ خَلِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ ۖ تَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَمٌ | Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam syurga itu ialah "Salaam"." (QS. IBRAHIM:23)
"هَذَا فَوْجٌۭ مُّقْتَحِمٌۭ مَّعَكُمْ ۖ لَا مَرْحَبًۢا بِهِمْ ۚ إِنَّهُمْ صَالُوا۟ ٱلنَّارِ | (Dikatakan kepada mereka): "Ini adalah suatu rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desak bersama kamu (ke neraka)". (Berkata pemimpin-pemimpin mereka yang durhaka): "Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka"." (QS. SHAAD:59)
"قَالَ يَٓإِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَىَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ ٱلْعَالِينَ | Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?"." (QS. SHAAD:75)
"وَمَا ظَلَمْنَهُمْ وَلَكِن ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ۖ فَمَآ أَغْنَتْ عَنْهُمْ ءَالِهَتُهُمُ ٱلَّتِى يَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مِن شَىْءٍۢ لَّمَّا جَآءَ أَمْرُ رَبِّكَ ۖ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍۢ | Dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka." (QS. HUD:101)
"وَقَالُوا۟ مَا هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُم بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ | Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." (QS. AL JAATSIYAH:24)
"فَٱخْتَلَفَ ٱلْأَحْزَابُ مِنۢ بَيْنِهِمْ ۖ فَوَيْلٌۭ لِّلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنْ عَذَابِ يَوْمٍ أَلِيمٍ | Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka; lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat)." (QS. AZ ZUKHRUF:65)


12 Cara Mengungkapkan cinta agar terwujud cinta abadi

Mengungkapkan isi hati kita pada lawan jenis memang terasa sangat berat, apalagi jika kita termasuk golongan orang yang pemalu atau tak pernah punya pengalaman mengatakan perasaan cinta. Ada banyak faktor yang menyebabkan kita urung untuk mengatakannya. nah berikut ini ada cara yang bisa Anda lakukan agar Anda tak lagi kesulitan mengungkapkan rasa cinta anda

1. Rencanakan Dengan Matang.
Seperti sebuah perang yang akan anda hadapi untuk mengatakan cinta pada orang yang kamu tuju, Anda membutuhkan sebuah strategi dan latihan agar pada hari H Anda tidak grogi. Ajaklah sahabat anda sebagai partner, seolah-olah ia adalah orang yang akan anda "tembak".
2. Lihat Situasi Dan Kondisi.
Untuk mengatakan cinta tidak bisa sembarangan, Anda perlu melihat tempat dan waktu yg tepat agar saat anda mengungkapkan cinta kepada sang pujaan hati tidak sampai gagal.Jangan sampai (misalnya) pada saat Anda mengatakan cinta pada seorang perempuan yang pada saat itu sedang "ada tamu",alhasil..90% Anda akan ditolak.

3. Kenali Si Dia Dengan Baik
Hal ini penting agar Anda tidak kecewa pada saat Anda mengatakan cinta. Jika Anda yakin bahwa Anda akan diterima dia, maka jangan ragu-ragu untuk "menembak" Dia. Tapi jika status PDKT-mu selama ini menunjukkan bahwa dia hanya merespon Anda hanya sebagai teman atau sahabat,lebih baik batalkan saja biar Anda nanti tidak kecewa.

4. Ungkapkan Cinta Dengan Sesuatu.
Untuk mengatakan cinta itu tidak hanya dengan ucapan, tapi juga bisa dibarengi dengan tambahan benda yang disukai dia atau benda-benda yang mewakili perasaan Anda. Misalnya jika Anda lelaki, memberikan bunga mawar,cincin, kalung, boneka, dll.

Jika Anda perempuan, tak usah khawatir...karena tak perlu modal yang banyak, karena kebanyakan lelaki tak suka diberi sesuatu pada saat ini. Cukup dengan senyuman dibibir, kata cinta dengan sendu dan manja, anda pegang tangannya (jangan pegang yg lain-lain), apalagi jika anda sambil menangis, pasti 99% anda diterima si dia.

5. Cari Waktu Dan Tempat Yang Romantis.
Waktu yg paling tepat untuk mengatakan cinta yaitu pada saat senggang atau hari libur.Untuk tempat,le bih baik pilihlah tempat yg romantis di malam hari.
 
6. Ungkapkanlah Cinta Secara Langsung.
Si Dia akan lebih menghargai Anda jika Anda berbicara secara langsung ke Dia. Jangan pernah mengatakan cinta melalui perantara seperti teman, telepon, surat,dll. Karena nanti dikiranya Anda tidak serius.

7. Jika Berani, Ungkapkanlah Cinta Didepan Umum.
Ini hanya berlaku bagi Anda yang bermuka tebal dan bermental baja. Daftarkan rencana Anda "menembak dia" ke acara Reality Show tv seperti acara "Katakan Cinta".Dengan ini, apapun jawaban dari si Dia akan membuat anda terkenal karena masuk tv. Seandainya Anda ditolak, Anda pasti cepat mencari gebetan baru.

8. Berdoa Sebelum Mengatakan Cinta.

Hal ini yg kadang dilupakan atau kadang dianggap remeh oleh sebagian orang. Dengan berdoa, maka rencana anda akan membawa berkah. Kalaupun ditolak, biarkan malaikat yang mengomeli si Dia karena menolak anda

9. Siapkan Mental Anda.
Ini juga merupakan point yang paling penting agar semua rencana yang Anda atur tak berantakan ditengah jalan, karena pada saat Anda akan bicara, eh..ternyata suara tak keluar atau keringat dingin yang malah keluar,.Nah..ambil nafas dalam-dalam biar semua kata keluar dengan sendirinya.

10. Coba Cara Lain.
Nah..cara ini berguna bagi Anda yang memang punya tipe pemalu. Siapkan kertas dan bulpoint, tuliskan ungkapan cinta Anda dikertas itu. Misalnya.."Aku ingin kamu tau kalau aku sangat sayang sama kamu. Bagaimana dengan kamu...??" A. Aku juga sama, B. Kita temenan aja dulu C. Ragu-ragu, dan D, beri aku waktu. dll. Lakukan dengan semua strategi diatas, dan berikan dia bulpoin agar Anda bisa tahu jawaban langsung dari dia. Apabila jawaban B-C-D yg dia pilih, beri dia permen dan ucapan terima kasih. Bilang aja kalau Anda sedang ikut Polling.

11. Jangan Coba Cara Ini.
Pernah mendengar khan bunyi pepatah.."Cinta ditolak dukun bertindak". Nah..jangan pernah mengikuti cara yang satu ini karena Anda telah melanggar aturan. Lagi pula jika anda mendapatkannya, biasanya hubungan itu tak akan berlangsung lama atau berakhir dengan tidak baik
Nah..jika kamu menjalankan semua tips-tips dan cara diatas, Insya Allah 99% cinta kamu akan diterima oleh dia. Sedang 1% yang lain adalah rencana lain yg lebih baik diberi Tuhan kepada Anda, jadi jangan sampai kecewa apalagi sampai bunuh diri, karena itu adalah tindakan yang paling bodoh di dunia. Well...selamat mencoba and Good Luck

12. Di iringi dengan doa dan suport teman2

ga ada salahnya kan gan pas di hari H kita minta bantu temen2 suport kita biar mental kita naik lg, dan sambil berdoa
biar bisa dibantu
walau hal ini kecil, tapi bisa jadi yang hal sangat berarti

cinta

  1. Cinta Abadi.. 

    Cinta, memang abadi. Sesungguhnya, kita tak pernah benar-benar kehilangan seseorang yang pernah kita cintai. Apapun yang memisahkan kita: jarak, hubungan terdahulu atau hubungan sesudahnya, bahkan kematian. Cinta yang kita rasakan dan jiwa yang kita temui lewat cinta itu akan selamanya berada dihati kita. Semua orang yang kita cintai, membuat kita berubah. Perubahan yang terjadi karena mencintai mereka itulah yang membuat mereka selalu bersama kita. Sebuah hubungan bisa berakhir. Tapi cinta itu abadi. Kita tak pernah benar-benar kehilangan seseorang yang benar-benar kita cintai.